Kamis, 19 Maret 2015

PRINSIP KERJA BATERAI

Baterai merupakan salah satu bagian penting di bidang elektronika praktis. Coba kalian amati mainan ataupun jam dinding yang ada di rumah kalian. Apakah menggunakan baterai?? Kehidupan manusia sehari-hari kini tidak terlepas dari baterai.
Baterai sebagai sumber energi alat-alat elektronik seperti jam dinding, radio, laptop, senter dan alat-alat elektronik lainnya tentu sangat akrab ditelinga kita.
Sebagian besar peralatan elektronik di sekitar kita mengandalkan baterai sebagai sumber energi. Sebut saja misalnya, remote, MP3 Player, telepon selular, lampu senter, laptop, komputer, radio, mainan, dan sebagainya.

Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu :
1.Batang karbon sebagai anoda/kutub positif baterai.
2.Seng (Zn) sebagai katoda/kutub negatif baterai.
3.Pasta sebagai elektrolit/penghantar.
Baterai yang dapat ditemui di pasaran sangat beraneka ragam jenisnya dan terus mengalami perkembangan, baik dalam bentuk maupun fungsinya. Jenis baterai rumah tangga adalah jenis baterai yang banyak digunakan dalam hubungannya dengan produk elektronik.
Baterai rumah tangga ukurannya kecil dan mudah dibeli secara eceran. Baterai ini memiliki listrik 1,5 V dan sering digunakan untuk peralatan rumah tangga yang berukuran kecil.
Baterai dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :
Baterai Primer yaitu baterai yang hanya dapat digunakan satu kali, dan tidak dapat diisi ulang. Atau bisa disebut juga baterai sekali pakai.
Baterai Sekunder yaitu baterai yang dapat digunakan berulang kali dengan mengisi kembali setelah energinya habis dipakai atau baterai isi ulang. Misalnya baterai yang terdapat pada telepon genggam.
Cara Baterai Bekerja:
Bagaimana sih cara kerja baterai itu? Pada dasarnya cara penggunaan baterai sangat sederhana.
Baterai merupakan alat yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia saat pengisian dan mengubah energi kimia menjadi energi listrik saat digunakan. Baterai memiliki dua kutub yaitu kutub pertama yang bertanda positif (+) dan kutub kedua yang bertanda negatif (-).
Di dalam baterai ada beberapa sel listrik, dan sel listrik tersebut menjadi tempat menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Elektroda-elektroda yang tersimpan di dalam baterai ada yang negatif ada pula yang positif. Elektroda negatif disebut katoda, yang memiliki fungsi sebagai pemberi elektron. Sedangkan elektroda positif, disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron.
Ada aliran arus listrik yang mengalir dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan elektron akan mengalir dari kutub negatif menuju kutub positif.
Di dalam baterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan elektron. Kecepatan dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia) mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir diantara kedua kutub. Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutun negatif ke lutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebutr sedang berlangsung.
Dan inilah alasan mengapa baterai bisa bertahan selama satu tahun dan masih memiliki sedikit power, selama tidak terjadi reaksi kimia atau selama kita tidak menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load lain. Seketika kita menghubungkannya dengan kabel maka reaksi kimia pun dimulai.
Lalu bagaimana komponen-komponen tersebut bisa menghasilkan aliran listrik? Begini, anoda dan katoda terbuat dari bahan yang dapat bereaksi dengan bahan elektrolitnya. Saat anoda dan elektrolit bereaksi, terbentuklah satu senyawa baru yang menyisakan satu elektron. Sebaliknya, reaksi antara katoda dan elektrolit membutuhkan satu elektron.
Jadilah sisa elektron dari reaksi anoda dan elektrolit tadi dikirimkan ke katoda agar katoda dapat bereaksi dengan elektrolit. Perpindahan elektron inilah yang dapat menimbulkan aliran listrik dari sebuah baterai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar