Setrika Listrik
Setrika (dari bahasa Belanda: strijkijzer) adalah
cara menghilangkan kerutan dari pakaian dengan alat
yang dipanaskan. Alat yang biasanya digunakan untuk hal ini juga disebut
"setrika". Biasanya pakaian yang baru dicuci harus disetrika agar
kembali mulus. Hal ini terjadi karena ketika molekul-molekul polimer dalam
serat pakaian dipanaskan, serat-serat tersebut diluruskan karena beban dari
setrika. Setelah dingin, pakaian mempertahankan bentuk lurus ini. Beberapa
bahan pakaian perlu diberi air untuk melonggarkan ikatan antar molekul. Saat
ini terdapat banyak bahan pakaian dari polimer sintetis yang dipromosikan
sebagai bahan yang tidak perlu disetrika.
Setrika kuno dibuat dari besi
yang diisi arang membara. Saat ini setrika kebanyakan dibuat dari aluminium dan baja tahan karat, dengan sumber panas dari
listrik. Di dalam setrika terdapat thermostat
yang mengendalikan suhu. Selain itu beberapa setrika modern juga dapat mengubah
air menjadi uap air untuk membasahi pakaian. Setrika panas yang sedang tidak
digunakan harus diletakkan tegak lurus sehingga tidak membakar permukaan di
bawahnya dan menyebabkan kebakaran. Selain itu terdapat juga setrika nirkabel
yang dipanaskan di sebuah docking station, dan setrika portable yang bentuknya
kecil untuk menyetrika dasi atau untuk dibawa bepergian. Selain
Setrika diberi thermostat, ada juga thermofuse yang digunakan untuk pengaman
yang fungsinya sama seperti sikring, namun pada suhu panas yang melewati batas
toleransi thermofuse akan putus.
Bila
setrika
dihubungkan ke sumber tegangan listrik dan dihidupkan (ON), maka arus
listrik mengalir melalui elemen pemanas. Dengan adanya arus listrik yang
mengalir ini, elemen pemanas membangkitkan panas. Panas ini kemudian
disalurkan secara konduksi pada
permukaan dasar setrika (permukaan yang digunakan untuk melicinkan
pakaian).
Panas yang dibangkitkan ini akan terus meningkat bila arus listrik terus
mengalir. Oleh
karena itu, bila seterika tidak dilengkapi dengan pengatur suhu, untuk
mencegah
terjadinya panas lebih seterika harus diputuskan dari sumber listriknya
dan
disambungkan kembali bila suhu mulai kurang. Demikian kondisi ini
terjadi secara
berulang. Namun, bila setrika sudah dilengkapi dengan pengatur suhu,
maka
seterika akan memutuskan aliran listriknya secara otomatis bila suhu
telah mencapai maksimal. Sebaliknya bila suhu menurun sampai harga
tertentu, seterika juga akan secara otomatis menghubungkan aliran
listrikya.
Demikian siklus kerja otomatis ini berulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar